PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga emas jatuh pada
perdagangan Rabu karena kurs dolar Amerika Serikat (AS) naik setelah risalah
dari pertemuan kebijakan terbaru Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed)
menunjukkan pembuat kebijakan mendukung lebih banyak kenaikan suku bunga untuk
menjinakkan inflasi.
Dikutip dari CNBC, Kamis (23/2/2023), harga emas
dunia di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.825,60 per ons. Sedangkan
harga emas berjangka AS menetap 0,1 persen turun pada USD 1.841,50 per ons.
Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku
bunga AS, karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak
memberikan imbal hasil.
“Risalah memang mendukung gagasan The Fed bisa
tetap hawkish sedikit lebih lama dan dapat tetap berada di kendali pelayaran
dengan pengetatan sampai mereka benar-benar melihat inflasi turun,” kata Analis
Pasar Senior OANDA, Edward Moya.
“Pasca risalah kita melihat dolar agak
memperpanjang relinya sedikit dan mungkin kita akan melihat tekanan naik lebih
lanjut pada imbal hasil, menjaga emas di bawah tekanan," lanjut dia.
Hampir semua pejabat The Fed mendukung kenaikan
seperempat poin persentase dan mencatat risiko inflasi tinggi tetap menjadi
faktor kunci yang membentuk kebijakan moneter dan menjamin kelanjutan kenaikan
suku bunga, menurut risalah dari 31 Januari-Februari.
Kurs Dolar AS
Kurs dolar AS naik naik 0,3 persen mendekati puncak
satu minggu terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang
mata uang lainnya.
Pedagang berjangka yang terkait dengan suku bunga
kebijakan The Fed pada hari Rabu sebagian besar berpegang pada pandangan bahwa
bank sentral akan terus menaikkan seperempat poin pada tiga pertemuan
berikutnya.
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Fed St. Louis
James Bullard mengatakan bank sentral AS perlu mendapatkan inflasi menuju
target 2 persen tahun ini untuk menghindari dampak berkepanjangan.
Di antara logam mulia lainnya, harga perak turun
1,6 persen menjadi USD 21,48 per ons dan platinum naik 0,4 persen menjadi USD
946,44. Sedangkan harga paladium turun 2,6 persen menjadi USD 1.486,72 per ons.
Harga Emas Dunia Jatuh ke Bawah USD 1.850 per Ons,
Mampu Bangkit?
Harga emas turun di bawah USD 1.850 per ons
sepanjang Februari ini disebabkan penjualan ritel AS yang diluar prediksi pada
Januari 2023. Pasar emas bereaksi terhadap data ekonomi yang kuat, yang
menunjukkan lebih banyak pengetatan oleh Federal Reserve.
Rilis makro yang sangat dinantikan dari minggu ini
menunjukkan bahwa inflasi mendingin lebih lambat dari yang diperkirakan,
sementara ekonomi AS tetap cukup kuat dan itu bisa membenarkan lebih banyak
kenaikan suku bunga The Fed.
"Logam mulia diperdagangkan di bawah USD 1850
berkat angka inflasi AS yang kaku dan pandangan yang bertentangan dari pejabat
Fed. Mengingat bagaimana dolar kemungkinan akan mendapatkan kekuatan dari
ekspektasi seputar Fed yang tetap hawkish lebih lama, ini bisa diterjemahkan
menjadi lebih menyakitkan bagi nol- menghasilkan emas di jalan," kata
analis riset senior di FXTM Lukman Otunuga, dikutip dari laman Kitco News,
Senin (20/2/2023).
Otunuga menjelaskan, penjualan ritel dari Januari
melambung tajam, naik 3 persen dibandingkan yang diharapkan 1,8 persen. Selain
itu, aktivitas pabrik negara bagian New York mengalami kontraksi pada bulan
Februari selama tiga bulan berturut-turut, tetapi dengan kecepatan yang jauh
lebih lambat.
Ini terjadi setelah data inflasi AS menunjukkan IHK
tahunan sebesar 6,4 persen pada bulan Januari dibandingkan perkiraan
perlambatan menjadi 6,2 persen
"Sementara inflasi di ekonomi terbesar dunia
terus melambat, itu tidak jatuh secepat yang diantisipasi investor, pada
akhirnya menghidupkan kembali taruhan kenaikan suku bunga Fed. Mengingat
bagaimana angka inflasi terbaru ini menambah laporan ledakan pekerjaan bulan
Januari, dolar bisa naik lebih tinggi dalam jangka pendek," tambah
Otunuga.
Sejumlah pembicara The Fed juga cenderung hawkish
minggu ini, meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan The Fed harus tetap siap untuk
melanjutkan kenaikan suku bunga untuk periode yang lebih lama dari yang
diantisipasi sebelumnya" karena pasar tenaga kerja yang "sangat kuat".
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar