PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas anjlok pada perdagangan
Jumat pekan lalu. Harga emas turun USD 50 menyusul laporan ketenagakerjaan yang
mengejutkan dari Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Kitco, Senin (6/2/2023) AS menambahkan
517.000 pekerjaan pada bulan Januari yang membuat tingkat pengangguran turun
menjadi 3,4 persen. Ini menjadi level terendah sejak 1969.
Sementara itu, data terbaru dari Institute of
Supply Management (ISM) menyebut sektor jasa AS naik menjadi 55,2 persen
setelah kontraksi pada Desember 2022 lalu.
"Data hari ini membuat kesal Federal Reserve
(Bank Sental AS, The Fed), yang cukup percaya diri tentang tren inflasi. Sektor
jasa ini masih terlalu kuat. Dan itu akan membuat tekanan upah tetap
tinggi," kata Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya.
Setelah menaikkan suku bunga dengan kecepatan lebih
lambat 25 basis poin pada hari Rabu, Ketua Fed Jerome Powell berbicara tentang
kemajuan disinflasi.
"Sungguh menggembirakan melihat proses
disinflasi sekarang sedang berlangsung," katanya.
"Kami sekarang dapat mengatakan, untuk pertama
kalinya, bahwa proses disinflasi telah dimulai. Dan sejauh ini kami melihatnya
dalam harga barang."
Namun, Powell mengakui bahwa sektor jasa belum
merasakan perlambatan inflasi. Sebelum laporan ketenagakerjaan hari Jumat,
pasar mencari Fed untuk berpotensi mengakhiri siklus kenaikan pada bulan Maret,
tetapi sekarang berubah, dan emas bereaksi terhadap hal tersebut..
"Ini sangat mengganggu perdagangan emas. Pasar
mengira kita sudah sangat dekat dengan akhir pengetatan Fed. Dan sekarang, ada
pertanyaan kapan ekonomi ini akan benar-benar melemah. Laporan ketenagakerjaan
ini sangat kuat, dan itu menunjukkan bahwa tekanan upah tidak akan turun dalam
waktu dekat," tambah Moya.
Harga emas dunia telah bergerak dari USD 1.700 ke
USD 1.900. Namun harga emas diperkirakan akan berada dikisaran USD 1.870 per
ons. Meski demikian, ada potensi harga emas mengalami penurunan ke USD 1.850
hingga USD 1.800.
Harga Emas Dunia Anjlok Usai Pengumumkan Data
Tenaga Kerja AS
Sebelumnya, harga emas dunia turun pada perdagangan
Jumat ke level terendah dalam lebih dari tiga minggu setelah data pekerjaan AS
yang diliris lebih kuat dari perkiraan.
Harga emas dunia turun karena data tenaga kerja
yang melemah menimbulkan kekhawatiran bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan
dapat terus menaikkan suku bunga.
Mengutip CNBC, Sabtu (4/2/2023), harga emas di
pasar Spot turun 2,5 persen menjadi USD 1.864,79 per ons. Harga emas ini berada
di jalur penurunan mingguan terbesar sejak awal Oktober.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS turun 2,7
persen menjadi USD 1.878,10 per ons.
Pekerjaan AS meningkat tajam pada Januari 2023,
dengan adanya tambahan 517 ribu posisi. Angka tersebut naik hampir dua kali
lipat dibanding dengan Desember 2022.
"(Data) ini akan menambah dukungan pada
argumen bahwa Fed mungkin harus tetap sedikit lebih agresif ke depannya,"
kata analis senior OANDA, Edward Moya.
Nilai tukar dolar S melonjak 0,9 persen, mencapai
level tertinggi dalam tiga minggu di awal sesi perdagangan sehingga membuat
harga emas menjadi taruhan yang kurang menarik.
Sedangkan untuk imbal hasil surat utang negara 10
tahun juga naik.
Di awal pekan ini, Bank Sentral AS menaikkan suku
bunga seperempat poin persentase setelah pad tahun kemarin menaikkan dengan
presentase yang lebih besar. Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell
memperingatkan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut.
Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku
bunga AS, karena kenaikan bunga membuat peluang keuntungan memegang emas
batangan melbih kecil dibanding dengan obligasi.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar