PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit – Harga emas terjebak dalam kisaran yang
rapat pada perdagangan hari Senin. Harga emas hari ini hanya mampu naik tipis
karena taruhan kenaikan lebih lanjut suku bunga bank sentral AS atau the Fed
meredupkan prospek harga emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Mengutip CNBC, Selasa (21/2/2023), harga emas di
pasar spot sedikit berubah di USD 1.842,40 per ons, pada pukul 03.47 GMT,
setelah jatuh ke level terendah sejak akhir Desember di sesi sebelumnya.
Sedangkan harga emas berjangka AS mampu naik tipis
0,1 persen menjadi USD 1.851,30 per ons.
Suku bunga yang lebih tinggi membuat investor
menahan untuk berinvestasi pada emas yang tidak memberikan bunga, meskipun
dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastikan sebagai dampak kenaikan
suku bunga.
"Data ekonomi positif baru-baru ini dan
komentar dari The Fed cenderung membatasi pedagang untuk mengambil taruhan
besar pada emas di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut,"
kata kepala analis komoditas di Geojit Financial Services, Hareesh V.
"Emas mungkin diperdagangkan lesu dalam
kisaran ketat dalam jangka pendek." tambah dia.
Data Ekonomi AS
Data ekonomi baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda
ketahanan ekonomi AS, harga konsumen yang lebih tinggi, rebound harga produsen
dan pasar tenaga kerja yang ketat, memicu kekhawatiran bahwa Fed akan
mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Beberapa pejabat Fed pekan lalu mengisyaratkan
bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga diperlukan untuk menurunkan inflasi ke
target 2 persen.
Investor sekarang menunggu risalah pertemuan
kebijakan terbaru The Fed yang akan dirilis pada hari Rabu. Pasar uang
mengharapkan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan di atas 5 persen
pada bulan Mei, dengan puncak suku bunga terlihat di 5,3 persen pada bulan
Juli.
Indeks dolar AS
Indeks dolar AS menguat 0,1 persen, membuat emas
batangan yang dijual dengan menggunakan dolar AS kurang menarik bagi pembeli
yang memegang mata uang lain.
Perhatian investor juga akan tertuju pada ukuran
inflasi yang disukai Fed, data pengeluaran konsumsi pribadi AS untuk Januari,
yang akan dirilis akhir pekan ini sebagai isyarat inflasi.
Harga Emas Dunia Jatuh ke Bawah USD 1.850 per Ons,
Mampu Bangkit?
Harga emas turun di bawah USD 1.850 per ons
sepanjang Februari ini disebabkan penjualan ritel AS yang diluar prediksi pada
Januari 2023. Pasar emas bereaksi terhadap data ekonomi yang kuat, yang
menunjukkan lebih banyak pengetatan oleh Federal Reserve.
Rilis makro yang sangat dinantikan dari minggu ini
menunjukkan bahwa inflasi mendingin lebih lambat dari yang diperkirakan,
sementara ekonomi AS tetap cukup kuat dan itu bisa membenarkan lebih banyak
kenaikan suku bunga The Fed.
"Logam mulia diperdagangkan di bawah USD 1850
berkat angka inflasi AS yang kaku dan pandangan yang bertentangan dari pejabat
Fed. Mengingat bagaimana dolar kemungkinan akan mendapatkan kekuatan dari
ekspektasi seputar Fed yang tetap hawkish lebih lama, ini bisa diterjemahkan
menjadi lebih menyakitkan bagi nol- menghasilkan emas di jalan," kata
analis riset senior di FXTM Lukman Otunuga, dikutip dari laman Kitco News,
Senin (20/2/2023).
Otunuga menjelaskan, penjualan ritel dari Januari
melambung tajam, naik 3 persen dibandingkan yang diharapkan 1,8 persen. Selain
itu, aktivitas pabrik negara bagian New York mengalami kontraksi pada bulan
Februari selama tiga bulan berturut-turut, tetapi dengan kecepatan yang jauh
lebih lambat.
Ini terjadi setelah data inflasi AS menunjukkan IHK
tahunan sebesar 6,4 persen pada bulan Januari dibandingkan perkiraan
perlambatan menjadi 6,2 persen
"Sementara inflasi di ekonomi terbesar dunia
terus melambat, itu tidak jatuh secepat yang diantisipasi investor, pada
akhirnya menghidupkan kembali taruhan kenaikan suku bunga Fed. Mengingat
bagaimana angka inflasi terbaru ini menambah laporan ledakan pekerjaan bulan
Januari, dolar bisa naik lebih tinggi dalam jangka pendek," tambah
Otunuga.
Sejumlah pembicara The Fed juga cenderung hawkish
minggu ini, meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan The Fed harus tetap siap untuk
melanjutkan kenaikan suku bunga untuk periode yang lebih lama dari yang
diantisipasi sebelumnya" karena pasar tenaga kerja yang "sangat
kuat".
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar