PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas dunia
diperkirakan kembali menguat pada perdagangan pekan ini setelah mengalami
koreksi yang sehat pada pekan sebelumnya. Analis memperkirakan harga emas akan
kembali naik ke USD 2.000 per ounce.
Mengutip Kitco, Senin (17/8/2020), harga emas mengalami koreksi atau
penurunan yang cukup dalam pada pekan lalu. Harga emas merosot USD 200 dari USD
2.060 per ounce menjadi di bawah USD 1.880 oer ounce.
Permintaan yang kuat dan posisi teknis memberikan sinyal kuat bahwa
harga emas masih akan tetap bullish sepanjang pekan ini. Bahkan beberapa analis
yakin bahwa harga emas akan mencapai USD 2.000 per ounce secepatnya.
“Koreksi yang terjadi pada minggu lalu itu bagus. Namun dapat dilihat
bahwa reli belum berakhir. Kita masih bisa melihat harga emas akan kembali ke
atas USD 2.000," jelas Wakil Presiden Direktur MKS SA, Afshin Nabavi.
"Kami melihat harga emas akan terus melaju sampai pemilu
AS," tambah dia. Kepala analis Blue Line Futures Phillip Streible juga
yakin harga emas akan terus melaju pada pekan ini. Menurutnya secara teknikal
harga emas yang sempat melemah pada minggu lalu menjadi dorongan kuat untuk
kembali positif di pekan ini.
"Saya yakin harga emas bisa di atas USD 2.000 per ounce. Namun
akan tetap di situ karena banyak orang akan takut untuk masuk lagi," kata
dia.
Harga Emas Jatuh 4,5 Persen Selama Seminggu
Sebelumnya, harga emas jatuh pada hari Jumat. Dengan begitu, emas di
jalur mingguan terburuknya sejak Maret.
Pergarakan harga emas ini karena kenaikan imbal hasil Treasury AS dan
kemacetan atas tagihan stimulus AS untuk membantu ekonomi yang terkena virus
corona, sehingga mengurangi daya pikat logam.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (15/8/2020), harga emas di pasar spot turun
0,5 persen menjadi USD 1,943,18 per ounce dan emas berjangka AS turun 1 persen
pada USD 1,949,80. Setelah mencapai rekor puncak USD 2.072,50 pada 7 Agustus
dan naik selama sembilan minggu sebelumnya, harga emas batangan turun 4,5
persen minggu ini.
"Pasar emas berada dalam keadaan parabola, jadi ketika Anda
melakukan sedikit kenaikan dalam imbal hasil bersama dengan kebuntuan pada
tagihan stimulus, itu akan melihat sedikit retracemen," kata David Meger,
direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
“Kami mungkin telah melangkah terlalu jauh, terlalu cepat, dan kami
yakin pasar membutuhkan jeda, konsolidasi. Dan itulah yang kami lihat,"
tambah dia. Data ekonomi lebih buruk dari yang diperkirakan, termasuk penjualan
ritel AS yang mengecewakan, juga tidak membantu emas safe-haven.
Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun melayang di dekat tertinggi
tujuh minggu. Sementara harapan untuk putaran baru bantuan virus corona AS
memudar saat Kongres memasuki masa istirahat.
Hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang aset
non-imbal hasil seperti emas batangan, dimana harga emas telah naik lebih dari
28 persen sepanjang tahun ini.
"Kami akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa lagi dengan
kemungkinan paket stimulus yang substansial dan kemungkinan kekacauan di
sekitar pemilu akan mendorong orang untuk melarikan diri," kata Jeffrey
Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investasi.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar