PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas turun lebih dari 2 persen pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga emas terus terombang-ambing selama perdagangan sesi tersebut.
Pendorong pelemahan harga emas adalah penguatan nilai tukar dolar AS
dan juga kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah usai pidato Gubernur Bank
Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Dalam pidato
tersebut, menggeser target inflasi di angka lebih dari 2 persen.
Hal ini tentu saja berdampak sangat luas terhadap beberapa kebijakan
lainnya. Mengutip CNBC, Jumat (28/8/2020), harga emas di pasar spot turun 1,5
persen menjadi USD 1.925,19 per ounce. Harga emas sempat naik 1,1 persen selama
pidato Powell. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,4 persen menjadi USD
1.924,60 per ounce.
Analis komoditas TD Securities Daniel Ghali mengatakan, kebijakan
moneter the Fed ini sebenarnya cukup menarik untuk mendorong harga emas.
"Tapi pasar sudah mengantisipasi sehingga tidak ada dorongan baru untuk
pembelian emas." kata dia.
Untuk diketahui, Bank sentral AS mengumumkan strategi baru untuk
mengangkat lapangan kerja dan akan berusaha mencapai inflasi rata-rata 2 persen
dari waktu ke waktu. Kebijakan ini memberikan dorongan kepada nilai tukar dolar
AS dan membebani harga emas.
"Pidato Powell memicu gelombang di pasar keuangan terutama emas,
yang reli hampir USD 50 tetapi berbalik karena pasar menyadari dia tidak
memberikan kejutan yang belum diperdebatkan sebelumnya," kata analis logam
mulia BMO, Tai Wong.
Perdagangan Sebelumnya
Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu (Kamis
waktu Jakarta) karena nilai tukar dolar tergelincir menjelang pidato dari
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Selain itu, kenaikan harga emas juga
didorong oleh aksi investor bertaruh pada stimulus lebih lanjut untuk
mengurangi dampak pandemi virus corona.
Dikutip dari CNBC, Kamis (27/8/2020), harga emas di pasar spot naik 1
persen menjadi USD 1.948.07 per ounce, setelah turun ke level terendah dalam
dua minggu di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,5
persen pada USD 1.952,50.
“Dolar menunjukkan sedikit
kelemahan. Mereka (investor) memperdagangkan harapan dan ekspektasi bahwa ada
stimulus lebih lanjut yang akan datang," kata Jeffrey Christian, Managing
Partner CPM Group. Dolar melemah 0,1 persen terhadap mata uang utama lain,
membuat harga emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
Powell akan berbicara di simposium Jackson Hole virtual pada hari
Kamis, di mana ia diharapkan untuk menawarkan lebih banyak wawasan tentang
strategi bank sentral AS terkait inflasi dan kebijakan moneter. Risalah Fed
minggu lalu memberikan sedikit petunjuk tentang apakah peralihan ke kebijakan
yang lebih mudah dimungkinkan dalam beberapa bulan mendatang.
Bank sentral global dan pemerintah telah mengeluarkan stimulus
besar-besaran untuk menopang perekonomian mereka dari dampak pandemi. Ini telah
mendorong harga emas naik sekitar 28 persen sepanjang tahun ini karena
dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
"Investor menunggu sesuatu yang akan datang dari Departemen
Keuangan AS, dan Kongres (AS) mencapai kesepakatan (tentang RUU stimulus),"
kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures. Dia menambahkan
bahwa sikap dovish lebih lanjut dari Fed juga akan bullish untuk harga emas.
Investor sedang mengawasi perkembangan dalam negosiasi bantuan virus
corona AS. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan bersaksi di depan panel DPR
minggu depan. Sementara untuk logam lain, harga perak naik 3,5 persen menjadi
USD 27,34 per ounce, platinum naik 0,3 persen menjadi USD 929,91 dan paladium
naik 0,9 persen menjadi USD 2.183.43.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar