PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik ke
level tertinggi dalam sepekan pada hari Selasa karena dolar melemah dan harapan
naik untuk stimulus fiskal tambahan untuk ekonomi Amerika, menjelang debat
presiden AS yang pertama.
Dikutip dari CNBC, Rabu (30/9/2020), harga emas di pasar spot naik 0,5
persen menjadi USD 1,889,85 per ounce sementara emas berjangka AS naik 0,7
persen menjadi USD 1,895,70.
"Karena kami melihat prospek stimulus yang lebih baik, kami
memahami ada kecenderungan melemahnya mata uang domestik, dalam hal ini dolar
melemah dan mendukung emas dan perak," kata David Meger, direktur perdagangan
logam di High Ridge Futures.
Pada titik ini, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Ketua DPR Nancy
Pelosi "perlahan-lahan menyetujui rencana stimulus kedua, jelas merupakan
lingkungan yang mendukung," tambahnya. Mnuchin dan Pelosi dijadwalkan untuk
berbicara pada hari Selasa tentang undang-undang bantuan virus corona, kata
penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow.
Ini terjadi setelah Pelosi pada hari Senin mengatakan anggota parlemen
Demokrat mengumumkan tagihan bantuan virus corona senilai USD 2,2 triliun.
Emas, dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata
uang, telah naik sekitar 24 persen sepanjang tahun ini didukung oleh stimulus
moneter dari bank sentral utama dan pemerintah.
Menopang harga emas, dolar turun 0,4 persen terhadap sekeranjang mata
uang utama lainnya karena pasar menunggu debat presiden pertama antara Presiden
Donald Trump dan saingan Demokrat, Joe Biden pada 2100 ET (0100 GMT).
"Gelombang mungkin bergeser sedikit kembali ke emas," kata
James Steel, kepala analis logam mulia di HSBC dalam sebuah catatan.
"Karena fokus pasar bergeser lebih tegas ke pemilu AS dan
ketidakpastian yang dibawa oleh siklus pemilu ini, sepertinya harga emas dan
perak telah mendapat penangguhan hukuman dari likuidasi besar-besaran minggu
lalu."
Harga Emas Sulit Melambung Sepanjang Pekan Ini
Survei mingguan yang dilakukan oleh Kitco memperlihatkan bahwa pelaku
pasar sulit untuk menentukan harga emas. Alasannya, belum ada sentimen jangka
pendek yang bisa menunjukkan harga emas akan melambung dalam waktu dekat.
"Begitu banyak ketidakpastian dan volatilitas di pasar sehingga
sulit untuk ditebak gerak emas dalam waktu dekat ini," jelas Kepala
Perdagangan MKS (Switzerland) SA, Afshin Nabavi dikutip dari Kitco, Senin
(27/9/2020).
Pendapat analis sendiri terbagi rata di tiga posisi pada pekan ini.
Dari 16 analis yang disurvei, sebanyak enam atau 38 persen analis memperkirakan
harga emas akan naik. Tak berbeda jauh, analis yang memperkirakan harga emas
akan melemah dan mendatar masing-masing lima orang atau sekitar 31 persen.
Sedangkan sebagian pelaku pasar memperkirakan harga emas akan
mengalami tekanan. Hal ini terjadi karena sentimen bullish telah mencapai level
terendah sejak awal tahun. Pergeseran sentimen dari bullish menjadi bearish
terjadi setelah harga emas mengalami penurunan yang sangat signifikan minggu
kemarin.
Harga emas tertekan hingga di bawah USD 1.900 per ounce. Harga emas
mengakhiri minggu kemarin dengan turun lebih dari USD 100 atau 5 persen dari
periode pekan sebelumnya. Analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski
mengatakan, bearish pada harga emas akan terjadi pada pekan ini karena
sepertinya dolar AS memiliki ruang untuk bergerak sedikit lebih tinggi.
“Ini bukan tentang emas tetapi lebih tentang dolar AS. Mata uang
tersebut memiliki kekuatan yang lebih besar,” jelas dia.
“Dolar AS telah mendominasi semua pasar dan harga emas tidak bisa
menghindarinya. Saya pikir kita perlu melihat guncangan emas lagi sebelum
investor kembali ke pasar." tambah dia.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar