PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik pada
penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan
harga emas adalah kejatuhan dolar AS ke level terendah dalam dua tahun karena
perubahan kebijakan dovish Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Namun jika dilihat secara bulanan, harga emas jatuh untuk
pertamakalinya setelah lima bulan berturut-turut membukukan kenaikan. Mengutip
CNBC, Selasa (1/9/2020), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD
1.967,68 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 19 Agustus di USD
1.976,14 per ounce.
Untuk Agustus ini, harga emas turun 0,3 persen, setelah melonjak ke
puncak tertinggi sepanjang masa di USD 2.072,49 per ounce pada 7 Agustus. Untuk
harga emas berjangka ditutup naik 0,2 persen ke level USD 1.978,60 per ounce.
"Nilai tukar dolar AS yang lebih lemah dan mungkin akan terjadi
ke depannya juga menyebabkan beberapa kenaikan kecil harga emas," kata
pendiri Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica.
Dolar AS jatuh ke level terendah dalam dua tahun, tertekan oleh
kebijakan target inflasi rata-rata terbaru the Fed, yang akan memungkinkan suku
bunga tetap rendah bahkan jika inflasi naik sedikit di masa depan.
Suku bunga rendah cenderung mendukung harga emas, yang merupakan
lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang. Harga emas telah naik
sekitar 29 persen tahun ini, didukung oleh ketidakpastian ekonomi yang berasal
dari pandemi serta pemilu AS yang akan datang.
Harga Emas Diperkirakan Kembali Tembus USD 2.000 per Ounce pada Pekan
Ini
Sebelumnya, setelah selama dua pekan terus konsolidasi di bawah USD
2.000 per ounce, harga emas diperkirakan akan mulai merangkak naik dan menembus
kembali level psikologis di pekan ini.
Mengutip Kitco, Senin (31/8/2020), harga emas kembali melonjak jelang
akhir pekan atau pada Jumat lalu. Aksi jual di pasar modal dan juga dolar AS
menjadi tenaga penopang kenaikan harga emas.
“Secara teknis, grafik mingguan harga emas terlihat bearish tetapi
saya tidak akan menjual emas pada saat ini,” kata Presiden Darin Newsom
Analysis, Darin Newsom.
“Emas dan perak adalah satu-satunya instrumen lindung nilai yang
diinginkan investor dengan semua ketidakpastian di seluruh dunia. Anda tidak
bisa membantah sentimen itu." tambah dia.
Dari hasil jajak pendapat, para analis di Wall Street mayoritas
menyerukan harga emas akan melambung. Dari 15 analis Wall Street yang mengambil
bagian dalam jajak pendapat minggu, 12 analis atau 80 persen menyerukan harga
emas naik. Sedangkan tiga analis atau 20 persen menyatakan harga emas stabil.
Selain itu tidak ada satu suara pun yang menyatakan harga emas akan
turun.Kepala Perdagangan MKS (Switzerland) SA,Afshin Nabavi mengatakan, harga
emas berhasil menahan support kritis jangka pendek di atas USD 1.900 per ounce.
Ia melanjutkan, dengan dolar AS tidak dapat menembus di atas titik
resistensi penting, sepertinya harga emas bisa bergerak lebih tinggi dan
terdorong ke USD 2.000 per ounce.
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar