PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas naik pada
penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong utama
kenaikan harga emas adalah pelemahan dolar AS jelang debat calon Presiden
(Capres) AS pada pekan ini.
Namun, kenaikan harga emas dibatasi oleh penguatan yang terjadi di
bursa saham atau Wall Street. Mengutip CNBC, Selasa (29/9/2020), harga emas di
pasar spot naik 1,0 persen menjadi USD 1.878,33 per ounce. Sementara harga emas
berjangka AS ditutup naik 0,9 persen menjadi USD 1.882.30 per ounce.
"Harga emas telah pulih dari kerugian karena penguatan dolar AS
telah mereda dan suku bunga riil telah turun tipis," kata analis Standard
Chartered Suki Cooper. "Ada banyak peristiwa yang memiliki risiko tinggi
pada minggu ini. Hal ini bisa menjadi peluang bagi emas untuk naik.
Risiko tersebut mulai dari debat presiden AS hingga data pengangguran
dan inflasi," tambahnya. Presiden Donald Trump dan mantan Wakil Presiden
Joe Biden akan saling berhadapan dalam debat presiden pertama mereka pada hari
Selasa.
Namun, kenaikan harga emas batangan dibatasi karena saham naik,
terutama didorong oleh data selama akhir pekan yang menunjukkan laba di
perusahaan industri China tumbuh untuk empat bulan berturut-turut di bulan
Agustus.
“Harga emas telah menemukan level dukungan teknis baru di USD 1.850
per ounce. Anda mungkin melihat investor emas mulai merasa sedikit lebih
percaya diri, ”kata analis senior OANDA New York, Edward Moya.
Prediksi Minggu Ini
Sebelumnya, survei mingguan yang dilakukan oleh Kitco memperlihatkan
bahwa pelaku pasar sulit untuk menentukan harga emas. Alasannya, belum ada
sentimen jangka pendek yang bisa menunjukkan harga emas akan melambung dalam
waktu dekat.
"Begitu banyak ketidakpastian dan volatilitas di pasar sehingga
sulit untuk ditebak gerak emas dalam waktu dekat ini," jelas Kepala
Perdagangan MKS (Switzerland) SA, Afshin Nabavi dikutip dari Kitco, pada Senin
28 September 2020.
Pendapat analis sendiri terbagi rata di tiga posisi pada pekan ini.
Dari 16 analis yang disurvei, sebanyak enam atau 38 persen analis memperkirakan
harga emas akan naik. Tak berbeda jauh, analis yang memperkirakan harga emas
akan melemah dan mendatar masing-masing lima orang atau sekitar 31 persen.
Sedangkan sebagian pelaku pasar memperkirakan harga emas akan
mengalami tekanan. Hal ini terjadi karena sentimen bullish telah mencapai level
terendah sejak awal tahun. Pergeseran sentimen dari bullish menjadi bearish
terjadi setelah harga emas mengalami penurunan yang sangat signifikan minggu
kemarin.
Harga emas tertekan hingga di bawah USD 1.900 per ounce. Harga emas
mengakhiri minggu kemarin dengan turun lebih dari USD 100 atau 5 persen dari
periode pekan sebelumnya.
Analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, bearish pada
harga emas akan terjadi pada pekan ini karena sepertinya dolar AS memiliki
ruang untuk bergerak sedikit lebih tinggi.
“Ini bukan tentang emas tetapi lebih tentang dolar AS. Mata uang
tersebut memiliki kekuatan yang lebih besar,” jelas dia.
“Dolar AS telah mendominasi semua pasar dan harga emas tidak bisa
menghindarinya. Saya pikir kita perlu melihat guncangan emas lagi sebelum
investor kembali ke pasar." tambah dia..
Sumber
liputan6.com
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar