Pasca Dirilisnya Data Ekonomi Tiongkok, Emas Ditutup Naik
Financeroll – Emas diperdagangkan berakhir di hari Kamis naik ke level tertinggi, menutupi kerugian yang dialami dihari sebelumnya dan para pelaku pasar bertaruh bahwa permintaan emas di India akan melonjak.
Kenaikan emas didorong oleh kelanjutan kriris di Urkaina dan kenaikan dari data PMI Tiongkok, tetapi adanya beberapa tekanan yang menyebabkan emas sempat menurun karena kenaikan pada manufaktur AS ke level tertinggi dalam tiga bulan di bulan Mei.
Emas untuk pengiriman Juni naik $6,90 atau 0,5% di level $1.295 per ounce pada perdagangan di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga emas telah kehilangan 0,5% atau $6,50 pada hari Rabu.
Juli perak juga naik 18 sen atau 0,9% berakhir di level $19,52 per ounce.
Indeks PMI sektor manufaktur dari HSBC dan Markit Economics berada pada 49.7, melebihi estimasi analis pada 48.3 dan 48.1 di bulan lalu. Bersamaan dengan itu, PMI masih berada di bawah level 50 yang memisahkan antara ekspansi dan kontraksi.
Menurut data yang telah kumpulkan oleh Markit, PMI manufaktur AS telah naik menjadi 56.2, dari 55.4 di bulan April. Analis telah memperkirakan PMI manufaktur AS untuk naik menjadi 55.6.
Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa warga Amerika yang mengajukan klaim pengangguran di wilayah AS telah mengalami kenaikan sebesar 28.000 menjadi 326.000 pada pekan yang berakhir 17 Mei. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa klaim pengangguran AS akan mengalami kenaikan menjadi 312.000. Sedangkan untuk rata-rata pergerakkan dalam 4 minggu, jumlah klaim pengangguran telah menurun sebesar 1.000 menjadi 322.500.
Pada penutupan perdagangan lainnya, platinum untuk pengiriman Juli naik $18,20 atau 1,2% di level $1,493.10 per ounce, sedangkan paladium Juni naik $6 atau 0,7% di level $836,45 per ounce. -DT-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar