Emas Berjangka Ditutup Rendah - PT Bestprofit Futures Bandung
Bestprofit Bandung – Emas berjangka ditutup rendah pada penutupan Jumat pagi (12/6) dan mengakhiri keuntungan tiga sesi beruntun setelah peningkatan dalam penjualan ritel AS membantu mengangkat dolar dan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada sekitar akhir tahun ini.
Harga emas menetap di atas posisi terendah sesi, menyusul berita bahwa Dana Moneter Internasional dan Yunani telah menghentikan pembicaraan bailout karena tidak adanya kemajuan dalam pembahasan tersebut.
Emas untuk pengiriman Agustus di Comex turun $ 6,20 atau 0,5% untuk menetap di $ 1.180,40 per ons. Harga telah menyentuh intraday rendah di bawah $ 1.175. Perak untuk pengiriman bulan Juli menetap di $ 15,96 per ons, hampir tidak bergerak untuk tiga sesi berturut-turut.
Emas tetap negatif setelah Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa penjualan ritel naik dalam penyesuaian musiman sebesar 1,2% pada bulan Mei, sementara penjualan yang tidak termasuk mobil dan bensin naik 0,7%. Angka penjualan keseluruhan menurun dari perkiraan konsensus yang diprediksi naik sebesar 1,5%. Meski demikian, revisi data menunjukkan bahwa penjualan pada bulan April dan Maret lebih kuat dari yang dilaporkan sebelumnya.
Sementara itu, suku bunga yang lebih tinggi adalah kenyataan pahit bagi emas, yang cenderung mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter yang lebih longgar.
Namun, waktu kenaikan suku bunga dari The Fed tersebut tidak ditulis di batu, artinya masih dapat berubah sewaktu-waktu dan IMF serta World Bank menyarankan bahwa Fed harus menunggu sampai tahun 2016 untuk memulai pengetatan kebijakan, jelas Erik Gebhard, co-founder dari Altavest Worldwide Trading.
Dalam perdagangan logam lainnya, platinum untuk pengiriman Juli turun $ 10 atau 0,9% menjadi US $ 1.105,20 per ons, sedangkan paladium untuk kontrak September turun sebanyak 65 sen atau 0,1% ke $ 742,85 per ons. Tembaga untuk kontrak bulan Juli turun 7,8 sen atau 2,8% ke $ 2,669 per pon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar