EURUSD naik 0,9% ke level $ 1,1265, mulai bertengger di atas level $ 1,12 dan menambah keuntungan mingguan setelah mencetak kenaikan terbesar dalam lebih dari dua bulan pada hari Selasa lalu. Mata uang bersama mendapat dorongan dari Presiden ECB Mario Draghi, yang mengatakan tidak ada kebutuhan untuk memperluas program pelonggaran bank, demikian menurut Neil Mellor, ahli strategi mata uang senior di BNY Mellon. Secara keseluruhan, ECB memberikan penilaian optimis atas pemulihan ekonomi zona euro dan menekankan bahwa bank sentral tidak mempertimbangkan untuk mengakhiri program QE-nya yang baru pada tahap awal.Investor pada Rabu juga mencerna dengan seksama pembicaraan utang Yunani yang hampir mendekati tenggat waktu.

Sementara itu, dolar awalnya menguat terhadap pound setelah perkiraan pada sektor jasa Inggris melemah, tapi kemudian mata ini kembali bergerak datar. GBPUSD mengakhiri sesi Amerika di level $ 1,5348, sedikit berubah dari level akhir sesi hari Selasa di New York. Pound telah jatuh ke level rendah $ 1,5251 intraday pada hari Rabu, demikian menurut data FactSet.

“Sekarang iklim ekonomi memburuk dan menunjukkan bahwa Bank of England berkemungkinan akan tetap diam setidaknya sampai 2016 dan,” kata Boris Schlossberg, direktur strategi valuta asing di BK Asset Manajemen, dalam sebuah catatannya hari Rabu. “Setiap penguatan dolar lebih lanjut bisa mendorong mata uang ini ke level 1.5000 untuk hasil akhir minggu ini.” The Markit indeks pembelian jasa manajer / CIPS untuk bulan Mei turun ke level terendah dalam lima bulan, yakni 56,5. Angka itu di bawah ekspektasi dan jatuh dari pencapaian bulan April. Hal ini menandai penurunan paling tajam sejak Agustus 2011.

ICE US Dollar Index, DXY, turun 0,5% menjadi 95,3330.

Sumber