EURUSD diperdagangkan di level $ 1,1240, naik 0,7% dari posisi $ 1,1168, level pada akhir perdagangan Jumat di New York. Mata uang bersama mencapai titik terendah $ 1,0956 Senin pagi di PERDAGANGAN Asia. Euro mendapatkan momentum karena investor yang telah bertaruh melawan mata uang zona eropa dipaksa untuk menutupi kerugian mereka dengan membeli kembali euro, sebuah fenomena yang dikenal sebagai “pemerasan singkat,” kata Doug Borthwick, kepala DEVISA di Chapdelaine & Co
Analis lain, termasuk Jonathan Lewis, kepala investasi di Samson Capital Advisors, kenaikan euro disebabkan harapan bahwa Federal Reserve akan menunda menaikkan suku jika situasi di Yunani terus memburuk. “Ketidakmampuan dolar untuk mempertahankan rally yang berarti terhadap berbagai macam mata uang menggarisbawahi bagaimana rally dolar sangat tergantung pada pengetatan Fed,” kata Lewis dalam sebuah catatan kepada klien.
Dolar melemah terhadap sebagian besar rivalnya pada hari Senin, seperti GBPUSD dan yen, dollar melemah terhadap yen 0,01% dan terhadap GBP sebesar 0.057%, sementara itu dollar masih membukukan penguatan terhadap mata uang emerging-market seperti peso Meksiko USDMXN (-0,0268%) dan lira Turki, USDTRY (+ 0,0703%).
Euro terus menguat, bahkan setelah pejabat Yunani mengatakan mereka akan kehilangan pembayaran kepada Dana Moneter Internasional hari Selasa ini.
Sementara itu, IMF memiliki pilihan untuk memungkinkan negara-negara tunggakan menambahkan 30 hari untuk melakukan pembayaran, ucap Christine Lagarde, kepala IMF. Dia mengatalan bahwa dia akan memberitahu dewan IMF segera jika Yunani ketinggalan € 1,54 miliar ($ 1,75 miliar) sampai 5 Juli.
Di tempat lain, Swiss National Bank melakukan intervensi di pasar mata uang Minggu malam untuk membantu menstabilkan franc setelah mata uang tiba-tiba melonjak terhadap euro, demikian menurut Thomas Jordan, ketua bank sentral. Saham di Asia dan Eropa anjlok Senin. Saham AS juga diperdagangkan lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar