Panorama Situ Ciburuy - PT Bestprofit Futures Bandung
Bestprofit Bandung – Bosan dengan tempat wisata yang itu – itu saja, mungkin tempat ini bisa menjadi pilihan bagi anda yang ingin merasakan wisata air yang tidak terlalu jauh dari Kota Bandung. Situ Ciburuy tidak hanya menawarkan panorama danau alam yang indah. Namun sejarah serta mitos – mitos tentang situ yang dulu terkenal oleh lagu yang berjudul sama ini membuat orang mengunjungi tempat ini.
Situ Ciburuy yang terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Padalarang, Kab Bandung Barat sekitar 25 km dari pusat Kota Kembang, merupakan situs peninggalan zaman Prabu Siliwangi yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Prabu Kian Santang. Pada zaman dahulu tempat ini oleh Prabu Kian Santang digunakan sebagai arena pertarungan dengan jawara-jawara di Pulau Jawa.
Sejarah terbentuknya Situ Ciburuy adalah dari dua buah sungai kecil yang ujungnya bertemu di satu desa kecil bernama Ciburuy. Pada tahun 1918, area dimana pertemuan dua sungai kecil itu dibendung oleh warga untuk membuat pengairan sawah di desa mereka, namun bendungan itu tidak cukup untuk menahan banyaknya air hingga wilayah tersebut menjadi tergenang hampir seluas 15 hektar.
Peninggalan sejarah yang terdapat di Situs Ciburuy ini antara lain keris, bende (Ionceng yang terbuat dari perunggu), kujang (senjata Prabu Siliwangi), trisula, tombak, dan tulisan Jawa Kuno yang ditulis Prabu Kian Santang di atas daun nipah dan daun lontar. Masyarakat sekitar secara rutin mengadakan upacara pencucian keris yang dilaksanakan setiap 1 Muharam. Adapun mitos tentang keberadaan ikan raksasa, serta sulitnya memancing ikan di tempat tersebut. Konon ikan yang berada di Situ Ciburuy ini sangat sulit untuk ditangkap, baik itu dipancing atau dijala. Namun beda halnya jika yang memancing adalah warga asli Desa Ciburuy .
Uniknya terdapat bagian dari wilayah tersebut yang tidak terendam di bagian tengah danau, hingga membentuk seperti pulau kecil di tengah danau. Daratan itu sekarang menjadi tujuan pengunjung Situ Ciburuy saat menyewa perahu ataupun sepeda air yang harganya berkisar Rp. 20.000 hingga Rp. 75.000. Selain terdapat tempat penyewaan perahu dan sepeda air, di tempat ini juga terdapat warung – warung kecil yang menyediakan makanan khas tanah sunda. Mungkin tempat ini bisa menjadi tujuan tempat wisata anda di akhir pekan, dan cocok sekali untuk anda yang berencana menghabiskan liburan bersama keluarga. (Yoggi Darwis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar