PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Pekan pertama Maret 2021 merusak emas dengan harganya menembus level psikologis USD 1.700 per troy ounce. Harga emas pun berisiko terjun ke USD 1.600.
Harga emas turun lebih dari USD 200 sejak awal tahun ini. Bahkan emas
berjangka April Comex sempat diperdagangkan pada USD 1.699,10, turun 2,8 persen
pada pekan ini. Penyebab utamanya adalah meningkatnya imbal hasil Treasury AS
10-tahun, dan memicu penguatan dolar AS yang membebani emas.
Pekan ini, pesan pimpinan Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell,
yang mengabaikan inflasi dan kenaikan imbal hasil tidak membantu.
"Kegagalan Powell untuk menahan kenaikan hasil obligasi baru-baru ini
menghilangkan kilau emas. Ini telah
memberikan prospek bullish jangka pendek untuk dolar, yang membebani emas.
Kita akan melihat pasar obligasi berjalan bebas, dan saat ini ada
beberapa tekanan jangka pendek yang dapat membuat emas rentan," kata
analis pasar senior OANDA, Edward Moya, seperti dikutip dari Kitco pada Senin
(8/3/2021). Jika level dukungan utama tidak bertahan, menurut Moya, maka emas
bisa terjun ke level USD 1.600. Ini kemungkinan akan menjadi titik terendah.
"Saya mengantisipasi bahwa saat ini kita bisa melihat USD 1.600,
sebuah flash crash. Namun, di sanalah pembeli akan muncul dengan kuat. Ini akan
menjadi titik beli yang menarik bagi banyak investor institusi," tutur
Moya.
Emas pada Kondisi Kritis
Mengingat fokus tetap pada kenaikan imbal hasil dan dolar, artinya
emas pada pekan depan bisa berada di level USD 1.685. Direktur Perdagangan
Global Kitco Metals, Peter Hug, mengatakan emas berada di posisi teknis kritis
jika mengikuti indikator Fibonacci.
"Saya memperkirakan kenaikan dari sudut pandang teknis, emas akan
ditutup dan diperdagangkan USD 1.700 pada pekan depan, yang merupakan level
psikologis. USD 1.725 merupakan level resistensi selanjutnya diikuti USD
1.750," kata Hug.
Namun, ada risiko penurunan yang lebih jelas menuju USD 1.660, bahkan
lebih rendah. Hal ini diungkapkan Pimpinan Strategi Global TD Securities, Bart
Melek, yang mengutip kebutuhan Fed untuk mengklarifikasi dengan jelas kapan dan
di bawah kondisi apa bank sentral dapat mengintervensi kurva imbal hasil.
Jika emas gagal menahan di USD 1.675 pada pekan depan, maka pasar akan
melihat harga di USD 1.610. Direktur Walsh Trading, Sean Lusk, mengatakan
"Kita setidaknya harus berada di atas USD 1.675 pada pekan depan, atau
semua taruhan dibatalkan."
Di sisi lain, Hug masih konstruktif pada emas dalam jangka menengah,
menambahkan bahwa stimulus fiskal masih akan ada karena Fed tidak berencana
untuk membalikkan kebijakan hingga 2022. Melek juga optimistis pada emas
menjelang akhir 2021. Menurutnya, harga emas akan jauh lebih tinggi memasuki
2022.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar