PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas dilaporkan mulai berada di radar investor karena
harganya terlihat akan mengakhiri pekan lalu dengan catatan teknis yang kuat.
Hal ini diprediksi terjadi meskipun ada lonjakan dalam imbal hasil obligasi.
Dikutip dari Kitco pada Senin (22/3/2021), setelah diperdagangkan
mendekati level tertinggi tiga pekan setelah pernyataan dovish the Fed, harga
emas berhasil mengabaikan imbal hasil Treasury AS 10-tahun yang naik ke level
tertinggi selama 14 bulan sebesar 1,75 persen pada Jumat (19/3/2021).
Harga emas berjangka April Comex pada Jumat pekan lalu sempat
diperdagangkan pada USD 1.742,60, naik lebih dari 1 persen. Bank sentral AS
merevisi naik PDB 2021 dan ekspektasi inflasi masing-masing menjadi 6,5 persen
dan 2,4 persen. Namun menekan bahwa suku bunga akan tetap mendekati nol hingga
2023.
Pimpinan The Fed, Jerome Powell, terus menyebut setiap lonjakan harga
sebagai sementara mengabaikan kenaikan imbal hasil. The Fed pada Jumat kembali
melancarkan serangan balik ke pasar dengan menolak memperpanjang pengecualian
aturan leverage bank sementara, yang akan berakhir pada bulan ini.
Aturan tersebut mengecualikan Departemen Keuangan AS dan deposito bank
sentral dari supplementary leverage ratio (SLR) atau rasio likuiditas wajib
setelah 31 Maret 2021. Terkait dengan hal tersebut, harga emas memiliki kinerja
yang layak bertahan di atas USD 1.730 per ounce. Sementara ekuitas dan minyak
turun.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures,
Phillip Streible, kepada Kitco News. "Emas sebagai kelas aset telah naik
ke daftar investor. Logam mulia tidak relevan dalam beberapa pekan lalu; ada
lebih banyak aksi di pasar. Tapi sekarang, naik kembali. Emas adalah pemain di
lapangan lagi setelah diam beberapa saat," kata Streible.
Beberapa investor mulai melihat emas di tengah volatilitas pasar.
Menurut ahli pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, emas telah
diperdagangkan dengan baik terhadap komoditas lain, termasuk perak dan tembaga.
"Rata-rata pergerakan 10 hari mulai naik, dan saya mengantisipasi
penutupan di atas 20 hari untuk pertama kalinya sejak 7 Januari," tutur
Nedoss. Ia menambahkan hal tersebut adalah tanda-tanda bagus untuk emas.
Streible menambahkan, emas masih berisiko untuk pergi ke salah satu
arah. "Bisa turun melalui USD 1.700 dengan mudah jika imbal hasil terus
naik. Tapi dorongan melalui USD 1.750 mungkin kembali," tuturnya.
Menurut Nedoss, fakta bahwa harga emas tidak hilang di level USD 1.700
pada pekan ini sangat bagus. "Sisi negatifnya, saya tidak ingin melihat
penutupan di atas posisi terendah kemarin di bawah USD 1.720. Jika kita bisa
menutup di atas USD 1.750 per ounce, itu kan menjadi hal yang bagus untuk
emas," katanya.
Faktor Geopolitik
Selain itu, geopolitik kembali menjadi perhatian dalam perdagangan
emas. Pejabat tinggi AS dan Tiongkok bentrok selama pertemuan tingkat tinggi
pertama dengan pemerintahan Joe Biden.
"Kami akan membahas keprihatinan mendalam kami dengan tindakan
Tiongkok termasuk Xinjiang, Hong Kong, Taiwan, serangan siber pada AS,
pemaksaan ekonomi sekutu kami," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony
Blinken, dalam pertemuan yang berlangsung di Anchorage, Alaska.
Sebagai tanggapan, diplomat top Tiongkok Yang Jiechi mengatakan,
"AS menggunakan kekuatan militer dan hegemoni keuangannya untuk
menjalankan yurisdiksi jangka panjang dan menekan negara lain. Itu
menyalahgunakan apa yang disebut pengertian keamanan nasional untuk menghalangi
pertukaran perdagangan normal dan menghasut beberapa negara menyerang
Tiongkok."
Nedoss mengatakan, terkait masalah kesepakatan perdagangan,
pembicaraan AS dan Tiongkok tidak dimulai dengan baik.
Ketidakpastian geopolitik telah memengaruhi emas. "Geopolitik
berada di depan dan tengah saat ini, begitu pula dengan imbal hasil dan
volatilitas pasar. Jika volatilitas turun, imbal hasil mungkin akan terus naik.
Jika ada gejolak lain dalam geopolitik, mungkin ada beberapa pembelian
aman," jelas Streible.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar