PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas naik 2 persen pada hari Selasa. Ini karena mendapat
kelonggaran dari penurunan imbal hasil Treasury AS dan dolar AS menyusul
penurunan ke level terendah sembilan bulan di sesi terakhir.
Dikutip dari CNBC, Rabu (10/3/2021), harga emas di pasar spot emas
naik 2,1 persen menjadi USD 1,717,25 per ounce. Harga emas berjangka AS ditutup
naik 2,3 persen menjadi USD 1.716,90. "Mengingat sifat logam yang
menghasilkan nol, penurunan imbal hasil dapat menjadi penarik bagi harga emas
untuk menaikkan harga lebih tinggi," kata Lukman Otunuga, analis riset
senior di FXTM.
Tapi sementara harga emas dapat memperpanjang kenaikan dalam waktu
dekat. "Pada dasarnya, pendulum berayun mendukung beruang terutama ketika
memperhitungkan bagaimana sentimen global membaik pada peluncuran vaksin dan
kasus COVID-19 turun secara global," tambahnya. Imbal hasil Treasury AS
10-tahun mereda, dan dolar tergelincir terhadap mata uang saingan.
Harga emas juga didukung oleh beberapa aksi berburu barang murah, kata
analis StoneX, Rhona O'Connell. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi telah
menantang status bullion sebagai lindung nilai inflasi tahun ini.
"Tapi ada perpecahan, karena beberapa orang berpikir pasar
obligasi telah jauh turun, (sementara) orang lain mengatakan bahwa karena
distribusi posisi, beberapa manajer mungkin mulai melihat penyeimbangan
kembali," ucap Rhona.
Kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar
di dunia, SPDR Gold Trust, turun ke level terendah sejak April 2020 pada hari
Senin. Arus keluar ETF mengindikasikan berkurangnya minat investor, kata analis
Xiao Fu dari Bank of China International.
Sentimen harga emas lainnya, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell
mengatakan sikap kebijakan mudah Fed saat ini tetap sesuai, menjelang pertemuan
mereka pada hari Kamis, pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa terbagi atas
manfaat intervensi dengan meningkatkan pembelian obligasi.
Maret 2021 Penuh Tekanan, Harga Emas Berisiko Terjun Bebas ke USD
1.600
Pekan pertama Maret 2021 merusak emas dengan harganya menembus level
psikologis USD 1.700 per troy ounce. Harga emas pun berisiko terjun ke USD
1.600. Harga emas turun lebih dari USD 200 sejak awal tahun ini. Bahkan emas
berjangka April Comex sempat diperdagangkan pada USD 1.699,10, turun 2,8 persen
pada pekan ini.
Penyebab utamanya adalah meningkatnya imbal hasil Treasury AS
10-tahun, dan memicu penguatan dolar AS yang membebani emas. Pekan ini, pesan
pimpinan Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, yang mengabaikan inflasi dan
kenaikan imbal hasil tidak membantu.
"Kegagalan Powell untuk menahan kenaikan hasil obligasi baru-baru
ini menghilangkan kilau emas. Ini telah memberikan prospek bullish jangka pendek
untuk dolar, yang membebani emas. Kita akan melihat pasar obligasi berjalan
bebas, dan saat ini ada beberapa tekanan jangka pendek yang dapat membuat emas
rentan," kata analis pasar senior OANDA, Edward Moya, seperti dikutip dari
Kitco pada Senin (8/3/2021).
Jika level dukungan utama tidak bertahan, menurut Moya, maka emas bisa
terjun ke level USD 1.600. Ini kemungkinan akan menjadi titik terendah.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar