PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas mengalami tekanan meskipun sebelumnya sempat menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penekan harga emas adalah penguatan dolar AS dan disetujuinya paket stimulus Presiden AS Joe Biden yang meningkatnya minat risiko investor.
Mengutip CNBC, Selasa (2/3/2021), harga emas di pasar spot turun 0,6
persen menjadi USD 1.723,30 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun
0,3 persen ke level USD 1.723 per ounce.
"Visi yang kuat akan pemulihan ekonomi, penguatan dolar AS, pasar
saham yang membaik. Ini tentu saja menurunkan permintaan akan emas," kata
Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures, David Meger.
"Tapi di sisi lain, kami melihat tambahan stimulus USD 1,9
triliun yang disuntikkan ke dalam perekonomian berpotensi mendorong inflasi,
emas memiliki kecenderungan membaik di tengah kondisi seperti ini," tambah
dia.
The dollar index melonjak ke level tertinggi dalam tiga minggu,
sementara optimisme atas stimulus ekonomi dan perkembangan vaksin Covid-19
mengangkat sentimen risiko di pasar keuangan.
Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui proposal stimulus virus Corona
senilai USD 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden pada Sabtu pagi. Saat ini
proposal tersebut tengah dikirim ke Senat untuk dipertimbangkan.
Harga Emas Anjlok USD 100 Pekan Lalu, Berlanjut Minggu Ini?
Sebelumnya, harga emas turun hampir USD 100 pada pekan lalu dan jatuh
ke level USD 1.720 oer ounce. Ini adalah posisi terendah dalam 8 bulan.
Penurunan tersebut karena tekanan surat utang dan nilai tukar dolar AS.
Namun kemungkinan penurunan harga emas ini belum akan berakhir.
Investor masih akan melancarkan aksi jual karena imbal hasil obligasi dan nilai
tukar dolar AS masih terus menunjukkan perbaikan.
"Musuh emas itu dolar AS dan tampaknya mata uang AS akan rebound.
Investor juga memperhatikan kenaikan imbal hasil surat utang AS," jelas
kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski, seperti dikutip dari
Kitco, Senin (1/3/2021).
Sebanyak 13 analis ikut serta dalam survei Kitco. Dari jumlah tersebut
delapan analis atau 61,5 persen mengatakan bahwa harga emas masih tertekan.
Sedangkan tiga analis atau 23 persen memperkirakan harga emas akan menguat.
Sisanya yaitu dua analis atau 15,5 persen menyatakan harga emas
bergerak mendatar. Sedangkan sebanyak 669 investor ritel ikut serta dalam jajak
pendapat Kitco pada pekan ini. Dari jumlah tersebut, 351 invstor atau 52,5
persen melihat harga emas akan naik.
Sedangkan 223 investor lainnya atau 33,3 persen memperkirakan emas
akan jatuh. Sementara 95 pemilih lainnya atau 14,2 persen melihat pasar emas
bergerak mendatar. Minggu ini menandai tingkat partisipasi survei Main Street
terendah dalam hampir setahun.
Analis memperkirakan level suport harga emas akan kembali diuji pada
pekan ini. Harga tersebut di kisaran USD 1.700 per ounce. Banyak sentimen yang
akan membebani harga emas pekan ini..
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan
kerja, lowongan
kerja bandung, loker
bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar