PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas melemah pada hari Selasa, tertekan oleh kenaikan
dolar, karena investor menunggu isyarat kebijakan dari pertemuan dua hari
Federal Reserve AS.
Dikutip dari CNBC, Rabu (17/3/2021), Harga emas di pasar spot turun
0,2 persen menjadi USD 1.729,21 per ounce. Emas berjangka AS turun 0,1 persen
menjadi USD 1.727,20. "Harga emas seharusnya menemukan dasar tetapi risiko
besar adalah The Fed, dan jika Fed tidak menekan kembali pasar obligasi, Anda
dapat melihat panic selling satu hari (dalam emas)," kata Edward Moya,
senior market. analis di OANDA.
Pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal AS berakhir pada Rabu.
Bank sentral diperkirakan akan mengulangi janjinya untuk mempertahankan suku
bunga mendekati nol sampai perekonomian mencapai lapangan kerja penuh. Dolar
naik 0,1 persen, meningkatkan biaya memegang emas dalam mata uang lain.
Emas bisa naik dengan imbal hasil Treasury AS dalam beberapa bulan ke
depan, karena pergerakan mendekati 2 persen dalam imbal hasil dapat
menggagalkan pembelian pasar saham tanpa henti dan mengembalikan daya tarik
emas sebagai safe haven, Moya menambahkan. Sementara emas dianggap sebagai
lindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi telah
menumpulkan daya tarik emas non-interest bearing.
“Prospek teknis jangka pendek sangat bearish dan itu mengundang
pedagang profesional untuk mempersingkat pasar (harga emas). Ini bisa
membutuhkan semacam percikan geopolitik untuk mengubah pasar ini,” kata analis
senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Paket Stimulus AS Disahkan, Bagaimana Dampaknya ke Harga Emas Pekan
Ini?
Harga emas diperkirakan akan menguat secara jangka pandek pada pekan
ini. Hal tersebut terimbas dari ditandatanganinya paket stimulus USD 1,9
triliun setara Rp 27.196 triliun. Namun, beberapa analis memperkirakan bahwa
stimulus tersebut justru akan mendorong kenaikan pasar saham sehingga menekan
harga emas.
Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya
menandatangani bantuan atau stimulus ekonomi senilai USD 1,9 triliun setara Rp
27.196 triliun menjadi undang-undang. Bantuan ini merupakan salah satu yang
terbesar dalam sejarah Amerika.
Mengutip Kitco, Senin (15/3/2021), pada pekan lalu harga emas mampu
bertahan di kisaran USD 1.700 per ounce setelah mengalami tekanan yang cukup
besar. Pada pekan lalu, harga emas sempat berada di level terendah dalam 10
pekan.
Namun untuk minggu ini analis memperkirakan harga emas akan mendapat
dukungan dari paket stimulus yang telah ditandatangani oleh Presiden AS Joe
Biden. Namun beberapa analis lain mencatat bahwa paket stimulus ini mendorong
transaksi di pasar saham dan obligasi.
"Mengecewakan melihat harga emas tidak lebih tinggi setelah paket
stimulus USD 1,9 triliun disahkan. Jika emas tidak bisa naik, saya tidak tahu
apa yang akan mendorongnya lebih tinggi," kata Presiden Phoenix Futures
and Options LLC, Kevin Grady.
"Gerak emas sepertinya tidak tampak bagus pada minggu ini. tetapi
saya memberikan posisi netral," tambah dia. Pada pekan ini, 16 analis
berpartisipasi dalam survei yang diselenggarakan oleh Kitco. Sebanyak 6 pemilih
atau 38 persen menyerukan harga emas naik.
Sementara itu, pemilih netral lima analis atau 31 persen. Sedangkan
mereka yang melihat harga emas akan lebih rendah juga lima analis atau 31
persen. Sedangkan pelaku pasar yang ikut dalam survei Kitco mencapai 1.611
suara.
Di antara mereka 1.003, atau 62 persen mengatakan harga emas akan
naik. Sedangkan 364 pelaku pasar atau 23 persen mengatakan harga emas tertekan.
Selain itu, 244 pemilih atau 15 persen memilih harga emas akan bergerak stabil
atau netral pada pekan ini.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar