PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik pada penutupan perdagangan Senin (Selasa
pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas adalah penurunan imbal hasil
obligasi AS dari rekor tertinggi.
Saat ini, inevstor lebih memilih untuk menunggu (wait and see) hasil
dari pertemuan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Mengutip
CNBC, Selasa (16/3/2021), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD
1.729,94 per ounce pada pukul 1.47 siang EDT. Sedangkan harga emas berjangka AS
ditutup naik 0,5 persen menjadi USD 1.729,20 per ounce.
"Imbal hasil obligasi AS pada perdagangan Senin pagi turun, hal
ini dianggap sebagai peluang bagi sebagian investor untuk melakukan aksi beli
di emas," jelas Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures, David
Meger. Meger melanjutkan, perdebatan yang ada saat ini apakah apakah kenaikan
imbal hasil yang didorong oleh optimisme pemulihan ekonomi akan terus menekan
harga emas. Atau jika pertumbuhan terhenti atau inflasi meningkat akan
mendukung harga emas.
Imbal hasil obligasi AS turun dari puncak tertinggi dalam satu tahun
pada perdagangan Senin. Hal ini memulihkan daya tarik instrumen investasi tanpa
bunga seperti emas. “Kapanpun imbal hasil obligasi mencapai puncak, itu akan
menjadi awalan bagi emas untuk kembali menguat,” kata kepala analis Blue Line
Futures Chicago, Phillip Streible.
“Mereka (Obligasi AS) masih memiliki ruang untuk berkembang lebih
tinggi tetapi hasil tidak akan naik selamanya, jadi akan ada titik balik.
Semakin tinggi kita pergi, semakin dekat kita ke titik balik.” tambah dia.
Investor menunggu pertemuan the Fed yang berlangsung selama dua hari.
Pertemuan tersebut dimulai pada hari Selasa waktu setempat dengan
fokus pada lonjakan imbal hasil obligasi AS, kekhawatiran kenaikan inflasi dan
prospek ekonomi. Sinyal dari the Fed akan memberikan gambaran kepada investor
mengenai gerak harga emas ke depannya.
Paket Stimulus AS Disahkan, Bagaimana Dampaknya ke Harga Emas Pekan
Ini?
Sebelumnya, harga emas diperkirakan akan menguat secara jangka pandek
pada pekan ini. Hal tersebut terimbas dari ditandatanganinya paket stimulus USD
1,9 triliun setara Rp 27.196 triliun. Namun, beberapa analis memperkirakan
bahwa stimulus tersebut justru akan mendorong kenaikan pasar saham sehingga
menekan harga emas.
Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya
menandatangani bantuan atau stimulus ekonomi senilai USD 1,9 triliun setara Rp
27.196 triliun menjadi undang-undang. Bantuan ini merupakan salah satu yang
terbesar dalam sejarah Amerika.
Mengutip Kitco, Senin (15/3/2021), pada pekan lalu harga emas mampu
bertahan di kisaran USD 1.700 per ounce setelah mengalami tekanan yang cukup
besar. Pada pekan lalu, harga emas sempat berada di level terendah dalam 10
pekan.
Namun untuk minggu ini analis memperkirakan harga emas akan mendapat
dukungan dari paket stimulus yang telah ditandatangani oleh Presiden AS Joe
Biden. Namun beberapa analis lain mencatat bahwa paket stimulus ini mendorong
transaksi di pasar saham dan obligasi.
"Mengecewakan melihat harga emas tidak lebih tinggi setelah paket
stimulus USD 1,9 triliun disahkan. Jika emas tidak bisa naik, saya tidak tahu
apa yang akan mendorongnya lebih tinggi," kata Presiden Phoenix Futures
and Options LLC, Kevin Grady.
"Gerak emas sepertinya tidak tampak bagus pada minggu ini. tetapi
saya memberikan posisi netral," tambah dia.
Pada pekan ini, 16 analis berpartisipasi dalam survei yang
diselenggarakan oleh Kitco. Sebanyak 6 pemilih atau 38 persen menyerukan harga
emas naik. Sementara itu, pemilih netral lima analis atau 31 persen. Sedangkan
mereka yang melihat harga emas akan lebih rendah juga lima analis atau 31
persen.
Sedangkan pelaku pasar yang ikut dalam survei Kitco mencapai 1.611
suara. Di antara mereka 1.003, atau 62 persen mengatakan harga emas akan naik.
Sedangkan 364 pelaku pasar atau 23 persen mengatakan harga emas tertekan. Selain
itu, 244 pemilih atau 15 persen memilih harga emas akan bergerak stabil atau
netral pada pekan ini.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar