Minyak Mentah Berjangka Ditutup Turun - PT Bestprofit Futures Bandung
Bestprofit Bandung – Minyak mentah berjangka ditutup turun pada sesi Jumat (15/5) dikarenakan para investor masih khawatir akan pasokan minyak yang berlebih.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman Juni turun 0,14 atau 0,25% menjadi $ 59,75 per barel, memperpanjang penurunan sampai sesi ketiga. Minyak mentah manis berjangka Texas naik dari kerugian mereka di sesi pagi AS ketika jatuh lebih dari 2% ke posisi rendah $ 58,40 sebelum naik kembali ke $ 60 per barel pada perdagangan sore.
Untuk minggu ini, minyak mentah WTI mencapai puncaknya pada $ 61,85 setelah melonjak ke level tertinggi lima bulan di $ 62,58 pada tanggal 6 Mei.
Pada bulan April, minyak mentah berjangka AS melonjak lebih dari 20% di tengah perlambatan produksi. Minyak mentah WTI masih turun secara substansial dari 12 bulan Juni lalu ketika bergerak di atas $ 107 per barel.
Di Intercontinental Exchange (ICE), minyak mentah brent untuk pengiriman Juli naik 0,10 atau 0,15% ke 66,80. Investor mengalihkan perhatian mereka ke berjangka untuk bulan Juli, yang naik di atas $ 70 pada tanggal 6 Mei, setelah kontrak Juni berakhir awal pekan ini. Sama seperti WTI, brent menikmati “masa kejayaan” pada bulan April ketika harga naik lebih dari 15%.
Penyebaran antara tolok ukur minyak mentah internasional dan AS mencapai $ 7,05 di atas angka pada sesi Kamis 6.80.
Di tempat lain, perusahaan jasa minyak Baker Hughes mengatakan bahwa jumlah rig minyak AS nasional menurun sebanyak 8 buah dalam seminggu menjadi sejumlah 660. Penurunan tersebut menjadi penurunan mingguan berturut-turut, dimana total rig menurun ke level terendah sejak Agustus 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar