Salah satu programnya adalah dengan mengubah manajemen kerja petugas kebersihan di Kota Bandung. “Keputusan minggu lalu, petugas kebersihan kerjanya digeser jadi subuh dari pukul 03.00-06.00 WIB. Kalau dulu para petugas kebersihan itu ada yang mulai kerja jam 07.30 WIB. Jadi kalau kita berangkat kerja masih terlihat ada sampah-sampah yang menumpuk,” kata Emil sapaan akrab Ridwan Kamil dikutip dari laman Kompas.

Selain sampah yang terdapat di jalan, petugas kebersihan juga akan menyisir sampah-sampah yang ada di wilayah sungai. Rencananya, beberapa truk sampah akan ditempatkan di titik-titik tumpukan sampah.

“Truk itu ‘stand by’ agar petugas tidak keteteran. Kita berinovasi akan ada truk yang berada di titik tertentu menerima muntahan sampah dari sungai untuk langsung dbawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti,” kata dia.

Pemerintah Kota Bandung juga direncanakan akan memperbaiki TPA Sarimukti yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat. Karena sampai saat ini, Kota Bandung menjadi pemasok sampah terbanyak dengan 1.500 ton per hari.

“Kota Bandung ini skornya berada di ambang batas dapat Adipura. Bisa mendapatkan Adipura dengan catatan TPA Sarimukti bisa memenuhi standar Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Tidak akan dapat Adipura kalau TPA Sarimukti tidak memenuhi standar kementerian,” kata Emil lagi.

Sumber