Tiga indeks saham utama semua berakhir tinggi, memperpanjang rekor mereka dalam beberapa minggu terakhir akibat melemahnya dolar sehingga mendorong naiknya saham komoditas.
Dilansir dari Reuters, Selasa 16 Agustus 2016, indeks saham Dow Jones industrial average naik 59,58 poin, atau 0,32 persen menjadi 18.636,05, S & P 500 naik 6,1 poin atau 0,28 persen, ke 2.190,15 dan Nasdaq Composite .IXIC naik 29,12 poin, atau 0,56 persen menjadi 5.262,02 .
Saham Xilem (XYL.N) naik 3,9 persen menjadi $ 50,32 setelah perusahaan teknologi air itu mengatakan akan membeli data Amerika Serikat senilai US$1,7 miliar dalam bentuk tunai.
Harga minyak mentah dunia naik ke level tertinggi dalam lima minggu terakhir. Akibatnya indeks saham sektor energi S & P 500 .SPNY naik 0,6 persen, sementara saham yang berhubungan dengan komoditas lainnya juga naik karena dolar AS melemah.
Sementara ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus mempertahankan suku bunga rendah telah membantu memicu kenaikan di pasar saham.
Saham telah meningkat tajam sejak akhir Juni, dan S & P 500 sekarang naik 7,2 persen untuk tahun ini.
The Fed pada Rabu rencananya akan merilis laporan hasil pertemuan Julinya yang bisa memberikan petunjuk tentang keinginan untuk menaikkan suku bunga dan pandangannya pada kesehatan ekonomi.
“Ada kesadaran bahwa peristiwa di negara asing memiliki dampak yang jauh lebih terhadap tarif suku bunga AS dari yang berlaku sebelumnya," kata Michael Matousek,Kepala Trader Global Investors Inc AS di San Antonio.
Saham Twitter (TWTR.N) naik 6,8 persen menjadi $ 20,86 setelah New York Times melaporkan perusahaan itu dalam pembicaraan untuk membawa aplikasi untuk platform Apple TV.
Sekitar 5,5 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS, dibandingkan dengan 6,4 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar