PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Harga emas berjuang untuk menembus level USD 1.900 per ounce pada perdagangan terakhir di 2020. Namun memang sampai detik terakhir, harga logam mulai tersebut belum bisa menembus level tersebut.
Di 2021, investor ritel tetap yakin bahwa harga emas akan terus
melanjutkan penguatan atau bullish. Dikutip dari Kitco, Senin (4/1/2021),
hampir 2.000 investor ritel berpartisipasi dalam survei mengenai gerak harga
emas di 2021. Dari jumlah tersebut, sebagian besar yakin bahwa harga emas masih
akan kinclong.
Tercatat sebanyak 1.944 suara atau 84 persen mengatakan bahwa harga
emas akan menembus level USD 2.00 per ounce di akhir 2021. Dari jumlah tersebut,
sebagian besar sangat optimistis harga emas bisa tembus angka USD 2.600 per
ounce. Namun ada juga investor ritel yang memperkirakan harga emas akan tetap
berada di level yang sama dengan akhir 2020 yaitu di kisaran USD 1.900 per
ounce.
Survei dari investor ritel tersebut relatif sejalan dengan perkiraan
analis. Sebagian besar perusahaan besar memperkirakan harga emas rata-rata
tahun ini di atas USD 2.009 per ounce, dengan beberapa melihat emas mencapai
puncaknya sekitar USD 2.300 per ounce.
Beberapa perusahaan yang memperkirakan harga emas bakal menembus level
USD 2.300 per ounce pada 2021 antara lain Goldman Sachs, Commerzbank dan CIBC.
Bahkan, Leigh Goehring yang adalah Managing Partner di Goehring &
Rozencwajg Associates, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kitco bahwa dia
memperkirakan harga emas akan naik menjadi USD 3.000 per ounce.
"Dengan semua stimulus fiskal dengan mencetak uang di 2020, maka
pada tahun 2021 ada kemungkinan besar harga emas akan melewati USD 2.100, dan
kita mungkin dapat menantang level USD 3.000." kata dia.
Harga Emas Berada di Jalur Terbaik dalam 1 Dekade
Sebelumnya, harga emas bergerak mendatar pada penutupan perdagangan
Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga logam mulia ini dalam perjalanan untuk
mencatatkan kinerja tahunan terbaik dalam satu dekade.
Mengutip CNBC, Jumat (1/1/2021), harga emas di pasar spot bergerak
mendatar di USD 1.893,84 per ounce. Harga emas ini naik lebih dari 24 persen
sepanjang tahun ini, merupakan kenaikan terbaik sejak 2010. Sedangkan harga
emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.898,70 per ounce.
“Dengan berkurangnya aktivitas pelaku pasar pada hari terakhir tahun
ini, saya memperkirakan emas akan bergerak dalam kisaran yang sempit,"
kata analis UBS Giovanni Staunovo.
"Beberapa dukungan untuk emas datang dari dolar AS yang sedikit
lebih lemah dan suku bunga riil AS yang sedikit lebih rendah,” lanjut dia.
Namun, Giovanni melihat bahwa harga emas akan terus bergerak menguat di kuartal
I 2021. Ia memperkirakan harga emas akan berada di kisaran USD 1.950 per ounce.
Hal ini bisa terjadi karena adanya sentimen dorongan kebijakan moneter
dan fiskal untuk meningkatkan angka inflasi. Kedua kebijakan tersebut akan
membuat suku bunga obligasi AS akan semakin tertekan dan memberikan angin segar
kepada emas.
Selain itu, nilai tukar dolar AS turun ke ke posisi terendah dalam dua
tahun sehingga membuat harga emas lebih murah bagi investor yang bertransaksi
menggunakan mata uang selain dolar AS.
Dukungan lain yang mendorong kenaikan harga emas adalah bursa Eropa
yang turun karena aktivitas penguncian gerak warga yang lebih luas untuk
mengurangi penyebaran virus Corona Covid-19.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures, best
profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar