PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Harga emas mencapai level tertinggi dua bulan pada hari Selasa. Ini didukung oleh melemahnya dolar dan meningkatnya kekhawatiran tentang COVID-19 karena investor menunggu hasil pemilihan putaran kedua Senat AS di Georgia yang dapat memengaruhi prospek untuk lebih banyak stimulus fiskal.
Dikutip dari CNBC, Rabu (6/1/2021), harga emas di pasar spot naik 0,4
persen menjadi USD 1.950,34 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi
sejak 9 November, di USD 1.952,36. Emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi
USD 1.952,50.
“Dengan lebih banyak risiko
yang terkait dengan virus, jangka pendek, kami melihat orang-orang memindahkan
uang ke tempat berlindung yang aman,” kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia
di TIAA Bank.
Dia menambahkan bahwa pelemahan dolar telah menjadi salah satu
pendukung utama untuk emas dalam beberapa hari pertama tahun 2021. Inggris
melakukan lockdown nasional baru di tengah meningkatnya kasus COVID-19, sementara
New York menemukan kasus pertama dari varian virus corona yang lebih menular.
Indeks dolar melemah mendekati posisi terendah April 2018, menjadikan
emas sebagai taruhan yang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Tetapi
kehati-hatian berlaku karena investor menunggu hasil dari sepasang pemilihan
putaran kedua di Georgia karena kendali Senat AS - dan dengan kemampuan untuk
memblokir atau memajukan agenda Presiden terpilih Demokrat Joe Biden - ada
dalam pemungutan suara.
“Tidak ada satu bank sentral pun yang berbicara tentang menaikkan suku
bunga di seluruh dunia. Jadi itu akan mempertahankan tawaran harga emas,"
kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.
Banyak investor melihat emas batangan yang tidak memberikan hasil
sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang
mereka khawatirkan dapat terjadi akibat langkah-langkah stimulus yang besar.
Menebak Harga Emas di 2021, Bisa Tembus USD 3.000 per Ounce?
Harga emas berjuang untuk menembus level USD 1.900 per ounce pada
perdagangan terakhir di 2020. Namun memang sampai detik terakhir, harga logam
mulai tersebut belum bisa menembus level tersebut. Di 2021, investor ritel
tetap yakin bahwa harga emas akan terus melanjutkan penguatan atau bullish.
Dikutip dari Kitco, Senin (4/1/2021), hampir 2.000 investor ritel
berpartisipasi dalam survei mengenai gerak harga emas di 2021. Dari jumlah
tersebut, sebagian besar yakin bahwa harga emas masih akan kinclong. Tercatat
sebanyak 1.944 suara atau 84 persen mengatakan bahwa harga emas akan menembus
level USD 2.00 per ounce di akhir 2021.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar sangat optimistis harga emas bisa
tembus angka USD 2.600 per ounce. Namun ada juga investor ritel yang
memperkirakan harga emas akan tetap berada di level yang sama dengan akhir 2020
yaitu di kisaran USD 1.900 per ounce.
Survei dari investor ritel tersebut relatif sejalan dengan perkiraan
analis. Sebagian besar perusahaan besar memperkirakan harga emas rata-rata
tahun ini di atas USD 2.009 per ounce, dengan beberapa melihat emas mencapai
puncaknya sekitar USD 2.300 per ounce.
Beberapa perusahaan yang memperkirakan harga emas bakal menembus level
USD 2.300 per ounce pada 2021 antara lain Goldman Sachs, Commerzbank dan CIBC.
Bahkan, Leigh Goehring yang adalah Managing Partner di Goehring &
Rozencwajg Associates, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kitco bahwa dia
memperkirakan harga emas akan naik menjadi USD 3.000 per ounce.
"Dengan semua stimulus fiskal dengan mencetak uang di 2020, maka
pada tahun 2021 ada kemungkinan besar harga emas akan melewati USD 2.100, dan
kita mungkin dapat menantang level USD 3.000." kata dia.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar