PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik lebih dari 2 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), dan menyentuh level tertinggi dalam dua bulan.
Pendorong utama kenaikan harga emas ini adalah penurunan dolar AS
menjelang pemilihan putaran kedua untuk kursi Senat AS dari Georgia. Mengutip
CNBC, Selasa (5/1/2021), harga emas di pasar spot naik 2,4 persen menjadi USD
1.943,13 per ounce.
Sesi tertinggi dalam perdagangan Senin menyentuh level USD 1.944,11
per ounce yang merupakan angka tertinggi sejak 9 November. Sedangkan harga emas
berjangka AS ditutup naik 2,7 persen ke level USD 1.946.60 per ounce.
"Ada kemungkinan bahwa kita akan melihat stimulus yang
signifikan, yang akan menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam dolar AS,"
kata pendiri dari Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica. Indeks
dolar AS yang merupakan indeks yang menghitung nilai tukar dolar terhadap
beberapa mata uang utama dunia merosot ke level terendah dalam dua setengah
tahun.
Pelemahan dolar AS ini membuat harga emas batangan lebih murah bagi
pemegang mata uang lainnya. Investor sedang menunggu pemilihan putaran kedua
hari Selasa di Georgia, yang akan memutuskan partai mana yang mengontrol Senat
AS.
"Pemilihan Senat minggu ini bisa menjadi peristiwa besar yang
mengganggu sehingga emas menguat," tambah Sica. Jika Demokrat yang
merupakan partai dari Presiden Joe Biden mendapatkan kendali atas kedua majelis
Kongres AS, pemerintahannya akan lebih mudah mendorong kebijakan.
Menebak Harga Emas di 2021, Bisa Tembus USD 3.000 per Ounce?
)
Sebelumnya, harga emas berjuang untuk menembus level USD 1.900 per
ounce pada perdagangan terakhir di 2020. Namun memang sampai detik terakhir,
harga logam mulai tersebut belum bisa menembus level tersebut. Di 2021,
investor ritel tetap yakin bahwa harga emas akan terus melanjutkan penguatan
atau bullish.
Dikutip dari Kitco, Senin (4/1/2021), hampir 2.000 investor ritel
berpartisipasi dalam survei mengenai gerak harga emas di 2021. Dari jumlah
tersebut, sebagian besar yakin bahwa harga emas masih akan kinclong. Tercatat
sebanyak 1.944 suara atau 84 persen mengatakan bahwa harga emas akan menembus
level USD 2.00 per ounce di akhir 2021.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar sangat optimistis harga emas bisa
tembus angka USD 2.600 per ounce. Namun ada juga investor ritel yang
memperkirakan harga emas akan tetap berada di level yang sama dengan akhir 2020
yaitu di kisaran USD 1.900 per ounce.
Survei dari investor ritel tersebut relatif sejalan dengan perkiraan
analis. Sebagian besar perusahaan besar memperkirakan harga emas rata-rata
tahun ini di atas USD 2.009 per ounce, dengan beberapa melihat emas mencapai
puncaknya sekitar USD 2.300 per ounce.
Beberapa perusahaan yang memperkirakan harga emas bakal menembus level
USD 2.300 per ounce pada 2021 antara lain Goldman Sachs, Commerzbank dan CIBC.
Bahkan, Leigh Goehring yang adalah Managing Partner di Goehring &
Rozencwajg Associates, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kitco bahwa dia
memperkirakan harga emas akan naik menjadi USD 3.000 per ounce.
"Dengan semua stimulus fiskal dengan mencetak uang di 2020, maka
pada tahun 2021 ada kemungkinan besar harga emas akan melewati USD 2.100, dan
kita mungkin dapat menantang level USD 3.000." kata dia.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar