PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Harga emas naik pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena dolar AS dan imbal hasil Treasury menurun. Sementara prospek inflasi yang lebih tinggi didorong oleh lebih banyak stimulus fiskal AS memberikan dukungan lebih lanjut kenaikan harga logam mulia ini.
Dikutip dari CNBC, Rabu (13/1/2021), harga emas di pasar spot naik 0,2
persen menjadi USD 1.848,31 per ounce. Pada hari Senin, harga menyentuh level
terendah sejak 2 Desember. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen
pada USD 1.844,20.
"Kesediaan investor untuk membeli utang AS meningkatkan
kepercayaan pada aset AS karena saham menguat dan dolar tergelincir, keduanya
membantu harga emas sedikit menguat," kata Tai Wong, Kepala Perdagangan
Derivatif Logam Dasar dan Mulia di BMO.
Indeks dolar tergelincir 0,3 persen terhadap mata uang lain, sementara
imbal hasil treasury AS 10-tahun turun ke sesi terendah 1,146 persen setelah
lelang 10 tahun yang kuat.
“Akan ada paket stimulus besar yang harus mendukung pasar emas, tidak
hanya dapat merangsang permintaan tetapi juga mendorong ide-ide dari beberapa
masalah inflasi harga,” kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan orang Amerika membutuhkan
lebih banyak bantuan ekonomi dari pandemi COVID-19 dan bahwa dia akan
menyampaikan rencana yang menelan biaya triliunan dolar.
Emas umumnya dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan
penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas.
Namun, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi telah menantang status itu
baru-baru ini karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan
yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara emas masih rentan dalam jangka pendek terhadap kenaikan
dolar dan imbal hasil, "gambaran makro masih positif untuk emas,"
kata Nicholas Frappell, manajer umum global di ABC Bullion. Selain harga emas,
harga perak naik 2,3 persen menjadi USD 25,49 per ounce. Harga platinum naik
3,3 persen menjadi USD 1.065,42 dan paladium naik 0,4 persen menjadi USD
2.381,18.
Terus Turun, Harga Emas Diprediksi di Bawah USD 1.800 per Ounce Pekan
Ini
Harga emas pada pekan ini diprediksi akan berada di bawah USD 1.800
per ounce. Akan sulit melihat harga emas menembus USD 1.800 pada pekan ini.
Tidak menutup kemungkinan harga emas akan berada di level USD 1.770.
"Saya ingin melihat emas di sekitar USD 1.850. Kita sudah melihat
emas turun tepat di bawah USD 1.770. Saya akan kaget jika melihat harganya
nanti tembus USD 1.800. Anda akan melihat bahwa pada akhirnya harga emas akan
stabil," kata analis pasar OANDA, Edward Moya, seperti dikutip dari Kitco
pada Senin (11/1/2020).
Co-director di Walsh Trading, Sean Lusk, menambahkan bahwa penurunan
ke USD 1.850 telah terjadi pada Desember lalu, dan kemungkinan juga akan
kembali terjadi. Banyak penjualan pada Jumat pekan lalu bersifat teknis. Harga
emas di USD 1.800 harus bertahan karena itu adalah level terendah pada
pertengahan Desember 2020.
"Pergerakan turun ke bawah USD 1.800 akan menjadi penurunan
sekira 5 persen untuk tahun ini," kata Lusk. Harga emas pada Jumat
(8/1/2021) mengalami penurunan. Meskipun terjadi kerugian, analis memperkirakan
pergerakan yang lebih rendah mungkin belum berakhir.
Hal ini sebabkan beberapa faktor, yang salah satunya terkait
pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS. "Ada ketakutan besar bahwa
kepemilikan ETF akan turun karena Presiden terpilih Joe Biden diprediksi akan
lebih berhasil menekan pandemi Covid-19. Emas melihat penjualan teknis yang
intens," kaya Moya.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
bestprofit, pt
bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf
bestprofit futures,
best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar