Bestprofit Bandung – Dolar melemah terhadap hampir semua rival utamanya pada penutupan sesi Selasa (14/7) setelah penjualan ritel AS terpantau turun pada bulan Juni untuk pertama kalinya dalam empat bulan.
Total penjualan turun sebanyak 0,3%, sementara penjualan inti, yang mengecualikan penjualan mobil dan bensin turun 0,2%, dan dolar segera jatuh setelah adanya laporan tersebut.
EURUSD euro, ditutup datar di $ 1,1003, sedikit berubah dari tingkat pada akhir Senin di New York. Dolar USDJPY melemah ke 123,37 yen dari 123,54 yen pada akhir Jumat. Indeks ICE Dolar AS, yang merupakan ukuran kekuatan dolar terhadap enam mata uang rival, turun 0,2% ke 96,67.
Paul Ashworth, kepala ekonom di Capital Economics, mengatakan pembacaan yang kuat pada bulan April dan Mei menyebabkan penurunan pada bulan Juni menjadi lebih mudah. “Intinya adalah meskipun angka penjualan tercatat mengecewakan untuk bulan Juni, pertumbuhan PDB kuartal kedua mungkin masih dekat dengan level tahunan yaitu 3%,” kata Ashworth dalam sebuah catatan kepada klien yang dirilis segera setelah data. Penjualan ritel bulan Mei direvisi lebih rendah untuk peningkatan 1%, dari ekspektasi keuntungan 1,2%.
Ketua Federal Reserve Janet Yellenlikely akan ditanya tentang laporan penjualan selama kesaksiannya sebelum House Financial Services Committee pada Rabu, kata Naeem Aslam, kepala strategi pasar di Avatrade.
Laporan ritel yang rendah pada sesi Selasa, ditambah dengan laporan kerja yang lemah untuk Juni, bisa meyakinkan para pembuat kebijakan Fed untuk menunda kenaikan suku bunga pertama bank sentral sejak tahun 2006, kata Aslam.
Sementara itu, pound GBPUSD melonjak ke $ 1,5626 dari $ 1,5487 pada akhir Senin setelah dirilisnya laporan penjualan AS tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar