Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk kontrak Agustus turun 68 sen atau 1,3% dan menetap di $ 51,65 per barel dan membawa kerugian lima sesi sebanyak lebih dari 13%. Harga tersebut menandai penutupan terendah sejak tanggal 10 April. Sebelum munculnya data pasokan, minyak diperdagangkan pada $ 52,70. Minyak mentah Brent untuk kontrak bulan Agustus di ICE Futures London naik 20 sen atau 0,4% ke $ 57,05 per barel.

Badan Energy Information Administration pada hari Rabu melaporkan adanya peningkatan sebanyak 400.000 barel dalam persediaan minyak mentah untuk pekan yang berakhir tanggal 3 Juli. American Petroleum Institute pada hari Selasa mengatakan bahwa pasokan mengalami penurunan sebanyak 958.000 barel.

Pasokan bensin naik 1,2 juta barel dan stok distilasi naik 1,6 juta barel pekan lalu, menurut EIA. Seorang analis memperkirakan adanya penurunan sebanyak 400.000 barel untuk bensin dan adanya kenaikan 400.000 barel untuk sulingan, yang meliputi minyak pemanas.

Kembali ke Nymex, bensin untuk kontrak bulan Agustus naik 5 sen atau 2,5% ke $ 1,999 per galon, sementara minyak pemanas untuk kontrak Agustus naik kurang dari setengah persen menjadi $ 1,715 per galon.

Penghentian perdagangan di NYSE memicu penurunan indeks saham utama AS tetapi tidak memiliki dampak langsung pada minyak.

Sumber